Sejarah Desa Kutawaringin Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung

Sejarah Desa Kutawaringin Kecamatan Kutawaringi Kabupaten Bandung - Desa Kutawaringin merupakan salah satu 11 (sebelas) desa yang ada di Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung.


Desa Kutawaringin adalah sebuah hasil pemekaran dari Desa Kopo. yang pada saat itu telah memenuhi syarat untuk dimekarkan. Penduduk Desa Kopo pada saat berjumlah 8.181 jiwa dan sebagai wilayah terluas menjadi dasar bagi pemerintah kabupaten untuk membagi wilayah desa.


Melalui Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Bandung tanggal 28 April 1980 No.366/UD/Pm.024.1/80 perihal Pemekaran Desa Tahun 1980/1981 bahwa Desa Kopo Kecamatan Soreang harus dibagi dua.


Dengan tujuan agar dapat meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pemerintahan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam memberi pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemajuan pembangunan.


Lewat Musyawaran Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa, dengan peserta Kepala Desa Kopo serta Pengurus LMD, LKMD, RW, RT dan Tokoh Masyarakat Desa membentuk Tim Perumus dalam rangka merumuskan atau memusyawarahkan tentang pemecahan atau pemekaran Desa Kopo.


Musrenbang Desa tersebut membuahkan hasil mufakat berupa pembagian kekayaan atau aset desa, batas Desa, luas wilayah Desa dan sekaligus merumuskan nama Desa baru pasca pemekaran. Dan dari sekian banyak usulan nama desa, akhir keputusan dari hasil pemekaran desa Kopo tersebut memilih nama Desa Kutawaringin.


Asal Mula Memilih Nama Desa Kutawaringin

Pemekaran Desa Kopo bagian Barat dari kacamata sejarah perjuangan Kemerdekaan sangat berarti penting. Dulu pada masa perang gerilya melawan tentara Belanda tepatnya waktu Divisi Siliwangi hijrah ke Jogja sekitar awal 1948.


Kepala Desa saat itu yaitu Bapak Onong Ismail adalah salah seorang pejuang kemerdekaan, beliau pernah mengemban tugas mengadakan perang gerilya dari pimpinan Angkatan Bersenjata Divisi Siliwangi di bawah komando Komandan Batalion Ahmad Wirantakusumah.


Waktu itu, Pa Onong dibujuk oleh Pihak Belanda kembali menjadi Kepala Desa Kopo dan menyerah kepada pihak kompeni, akan tetapi Onong menolak dengan dalih, "Lebih baik mati dari pada menyerah kepada Belanda".


Onong Ismail tidak sendirian berjuang melawan Belanda waktu itu. Beliau bergerilya bersama beberapa pejuang lainnya dari Batalion 22 Jaya Pangrorot di bawah pimpinan Sugiarto. Kala itu Batalion 22 tidak hijrah ke Jogja namun tetap bertugas dan bergerak di Jawa Barat.


Sekitar pertengahan 1948, Onong Ismail dan pasukan  berkumpul di Gunung Halimun nama lain untuk Gunung Kutawaringin. Tempat ini menjadi saksi sejarah ketika pasukan harus mengambil keputusan bulat membentuk pasukan gerilya Kutawaringin  dan bermarkas besar di Gunung Halimun.


Gunung Halimun di Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung
foto: Internet

Anak buah dari pasukan Kutawaringin sebagian besar berpencar ke daerah-daerah lain, seperti sekarang bernama Cimareme Hilir sampai ke batas desa Pasir Heas, Gunung Gedogan dan daerah-daerah lainnya yang masuk dalam wilayah pemekaran desa Kopo.


Dari sinilah pasukan gerilya Kutawaringin bergerak ke seluruh Jawa Barat hingga ke Jakarta Raya. Dan sekembalinya TNI Divisi Siliwangi ke Jawa Barat, daerah inilah yang menjadi daerah TNI dari Batalion 322 Siluman Merah yang dipimpin oleh Pak Poniman.


Untuk mengenang perjuangan para tentara Onong Ismail dan kawan-kawan maka desa yang dimekarkan tersebut diberi nama Desa Kutawaringin sebab ada semangat perjuangan kemerdekaan di dalamnya. 


Desa Kutawaringin Resmi pada 1982

Desa Kutawaringin Resmi pada 1982 lewat Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah tingkat II Bandung pada 15 September 1982. Desa Kutawaringin sejak saat itu serah terima tugas, wewenang jabatan Kepala Desa dan wilayah Desa dari Kepala Desa Kopo, dari S. U. Ma’mun kepada Pejabat Sementara Kepala Desa Kutawaringin, Nyanjang Sutisna.


Nyanjang Sutisna menjadi Pejabat Sementara Kepala Desa Kutawaringin serta melaksanakan tugas sebagai Kepala Desa mulai 02 Oktober 1982 hingga 02 Maret 1985.


Pada Maret 1985, seusai habis masa jabatan Nyanjang Sutisna -  dilaksanakan pemilihan kepala Desa Baru. Hasil pemilihan  jatuh pada H. Tatang Sutardja dengan masa bakti mulai 1985 hingga 1993.


Selanjutnya pada 1993 - Lembaga Musyawarah Desa ( LMD ) menunjuk atau mengajukan untuk pejabat sementara Kepala Desa guna bertugas selama Persiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa.  Pada waktu itu hasil kesepakatan memilih Emat Rohimat sebagai Pejabat Sementara Kepala Desa Kutawaringin.


Untuk kedua kalinya, H. Tatang Sutardja kembali mencalonkan dan terpilih menjadi  Kepala Desa Kutawaringin untuk masa bakti 1994 sampai dengan 2002. Selesai pelaksanaan tugas yang kedua kalinya, H. Tatang Sutardja mengundurkan diri dari jabatan Kepala Desa Kutawaringin pada 2002.


Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Ade Jamaludin lewat hasil musyawarah dengan para Anggota BPD memlih Pejabat Sementara Kepala Desa Kutawaringin pada 2003, yaitu Bapak Kosim selama satu tahun.


Berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah saat itu berlangsung Pelaksanaan pemilihan Kepala Desa dengan calon tunggal yaitu Bapak Djadjang Sutarman, SH. Dan beliau menjadi Kepala Desa Kutawaringin untuk masa bakti 2003 sampai dengan 2008.


Karena berdasarkan aturan yang berlaku dua bulan sebelum habis masa jabatan Kepala Desa harus sudah ada calon terpilih untuk pengganti , maka pada hari minggu  tanggal 23 Desember 2007 dilaksanakan Pemilihan kepala Desa untuk masa bakti 2008 sampai dengan 2014 maka  pada waktu itu yang mendapat suara terbanyak adalah Bapak .


Berikutnya, pada 2007 H. Ujang Suparno melanjutkan tongkat kepemimpinan Desa Kutawaringin untuk masa bakti 2008 sampai dengan 2014, dan terpilih kembali umtuk periode ke-2 (masa jabatan 2014 hingga 2020).


Pada 26 Oktober 2019 berlangsung Pemilihan kepala Desa Kutawaringin yang mengusung 2 calon, H. Dede Darmawan sebagai calon nomor 1 dan H. Suparno calon nomor 2. Hasil pemungutan suara dalam pemilihan kepala Desa Kutawaringin, Dede Darmawan memenangkan pemilihan Kepala Desa Kutawaringin. Dede Darmawan telah dilantik secara resmi pada 29 November 2019 oleh Bupati Kabupaten Bandung H. Dadang M. Nasser, SH., S.ip.


---

Sumber 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama